WEDDING CRASHER
by Astrid Zeng
Sinopsis:
Yang aku lakukan setelah putus cinta adalah menyelinap ke acara pernikahan sebagai tamu tak diundang.
Yes! I'm the wedding crasher.
Aku menyelinap masuk ke pernikahan sebagai designer yang mencari mangsa. Di mana lagi aku bisa mempromosikan desainku dengan cuma-cuma (dapat makan lagi!) kalau bukan di acara penikahan mewah, tempat para wanita sosialita berdandan habis-habisan. Dan aku muncul dengan mengenakan gaun karyaku, memancing rasa kagum bagi mereka yang tertarik. Saat itulah, aku akan mengeluarkan kartu namaku dan bisa tersenyum bahagia.
Namun, senyumku hilang ketika aku datang ke sebuah resepsi pernikahan, dan yang menghampiriku bukanlah tante-tante calon klien, melainkan seorang laki-laki. Laki-laki yang begitu romantis dan menyita seluruh isi otakku.
Dia menganggap sebagai takdir atas pertemuan kami di tiga resepsi berturut-turut. Apa yang harus aku lakukan? Mengakui bahwa sebenarnya aku bukanlah tamu undangan, dengan risiko dia akan berpikir aku melakukan itu untuk menjebaknya. Atau haruskah aku terus menjaga rahasiaku?
Review:
Kalo baca novel ini, seperti baca buku biography đ jadi, Heroines-nya benar-benar nyata banget tingkah laku-nya
Seperti di hal-82, ternyata kelakuan saya dan Astrid tuh sama, suka nyimpan nama di contact list dengan data lengkap seseorang dari Nama Panggilan - Nama sesuai akte - Nama chinese lengkap dengan tulisannya - Tanggal ulang tahun Chinese maupun Internasional - hubungan kerabat & semua saya sinkronkan ke email saya wkwkwk biar ganti HP gak capek-capek ngetik dari awal.
Terus, kebiasaan saya waktu di hotel juga sama (hal-117) đ suka ngambil apa-aja yang bisa diambil terutama perkakas mandi đż saya juga bingung kok bisa saya terobsesi sama tube² shampoo-sabun yang mungil dan lucu itu...kalo nggak ambil keknya kepikiran hehe
Konflik di novel ini juga bagus, saya jadi tau...gimana hubungan yang status sosial beda jauh itu emang agak susah diwujudkan! Apalagi camer punya menantu pilihan favorite...calon menantu yang dari keluarga biasa² aja walaupun sebaik apapun keknya kagak dianggap ckck #miris đ
Yup, pada akhirnya memang inner beauty lebih penting daripada harta turunan yang seabrek-abrek
Pertanyaan : (hal-333)
Ini Michael dan Astrid beda berapa tahun ya? Kok Big Boss alias Papanya Michael bilang, Astrid tuh anak kecil?
Sekian review dan lebih tepatnya curcol dari saya wkwkwk đ
Baca : 03/11/2017-05/11/2017
Comments